Tentang Janji, dan Bukti
Lolytha Sekar Arina
May 27, 2019
0 Comments
Kenapa sih para lelaki begitu mudah mengumbar janji?
Dan kenapa pula para wanita ini begitu mudah meyakini?
Mungkin saja awalnya bukan hanya sekedar mengumbar,
Mungkin saja memang ada keyakinan di hatinya dulu sampai terucap janji.
Tapi kemana perginya semua janji saat waktu menuntut bukti?
Begini, jika memang dulu belum bisa yakin pasti apa yang akan terjadi saat ini,
Sudah saja tidak usah berjanji.
Karena ketika lelaki ucap sebuah janji, maka terbentuklah sebuah mimpi.
Mimpi yang begitu wanita yakini.
Mimpi - mimpi ini yang buat wanita masih bisa bertahan di sisi.
Mimpi - mimpi ini yang buat wanita terus menolerir diri.
Mimpi - mimpi ini yang seringkali buat wanita melangkah pada suatu yang tidak pasti.
Lalu ketika waktu kehilangan bukti,
Janji tinggal saja janji,
Dan mimpi tidak jadi terealisasi.
Untuk apa sih para lelaki berjanji, jika nantinya tidak bisa menepati.
Apalagi jika terjadi berulang kali, dan masih saja tidak ada yang terbukti.
Hati mulai terbiasa tersakiti, lagi - lagi karena janji yang terlewati.
Lalu jika sudah begini, wanita bisa apa agar hati tertata lagi?
Akan selalu ada alasan kenapa janji tidak jadi ditepati,
Akan selalu ada keadaan yang dijadikan tumbal kesalahan.
Saat alasan dan keadaan sudah diungkapkan,
Kebanyakan lelaki akan sedikit merasa lega hati.
Mungkin mereka pikir bahwa wanita akan selalu mengerti, dan nantinya lupa kembali.
Hey,
Wanita mungkin saja lupa apakah si lelaki sudah makan tadi pagi,
Tapi tidak akan pernah lupa apa yang pernah lelaki ucapi, walaupun sudah tahunan terlewati.
Jadi jangan begitu saja lepas tangan, atau melaju seakan lupa pada yang pernah dijanjikan,
Berharap lagi - lagi wanita akan memahami keadaan.
Lelaki dewasa akan bertanggung jawab akan kata yang terucap,
Bahkan jika memang keadaan dan alasan benar adanya,
Setidaknya seorang lelaki mampu mengakui,
Dan berusaha sepenuh hati untuk memperbaiki.
Bukan lari dan bersembunyi, lagi - lagi berharap wanita akan selalu mengerti.
Karena pada tiap satu janji yang terlewati,
Terdapat satu mimpi yang padam lagi,
Juga hati yang harus ditata kembali.
Written by : Athieqah Asy-Syahidah